LINTAS MEDIA,Tasikmalaya – Guru dan Pengajar di Jawa Barat yang belum memiliki tempat tinggal tetap bakal segera mendapat fasilitas kredit rumah baru bersubsidi dengan cicilan cukup terjangkau. Kepemilikan rumah baru bagi tenaga pengajar ini direalisasikan melalui program perumahan bersibsidi Bakti Padamu Guru (Bataru) yang digagas Pemprov Jabar.
Merealisasikan program BATARU JABAR dan program Bumi Simpati Asprumnas,ketua Asprumnas Tasik Raya H. Asep Saeful Bahri akan segera mewujudkan mimpi para pejuang pendidikan tersebut dengan melaksanakan MoU pembiayaan pengembangan dan pembangunan program BATARU dengan PT.BPRS HIK ( Harta Insan Karimah ) sebagai mitra pembiayaan,penandatangan ini dilaksanakan di sebuah rumah makan di kota Tasik pada hari Rabu (18/8/21).
“Mengingat tingkat permintaan rumah huni cukup tinggi di kota dan kabupaten Tasikmalaya,saya sebagai ketua Asprumnas Tasik Raya dan memiliki puluhan anggota yang terdiri dari para developer dan pengembang perumahan mulai tancap gas dengan menggandeng HIK sebagai salah satu mitra permodalan untuk mensukseskan Program Bataru Jabar dan Program Bumi Simpati Asprumnas.” Ucap Asep
“Pada hari ini dengan di hadiri oleh pengurus dan developer anggota Asprumnas Tasik Raya,menandatangani MoU dengan HIK (Harta Insan Karimah ) Jabar untuk mensukseskan Program Bataru Jabar dan Program Bumi Simpati ini agar mimpi para guru dan pengajar segera terwujud memiliki rumah idaman.” Imbuhnya
Program ini berawal dari ide Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang mendapatkan banyak keluhan dari tenaga kependidikan yang belum memiliki rumah. Program ini sasarannya bukan hanya guru dan tenaga kependidikan yang menjadi kewenangan provinsi, melainkan semua guru dan tenaga kependidikan yang ada di Jabar.
Dari PT. Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Bandung Hadir dalam agenda ini Kepala Cabang Bandung HIK Rindu Cipta Ismaya didampingi Manager Kredit Hendra Irawan,Pincab Ciamis beserta staf.
Kepala Cabang BPRS HIK Jabar,Rindu Cipta Ismaya menjelaskan, HIK Bandung melakukan program itu lantaran melihat pasarnya masih cukup tinggi.
“Permintaannya masih sangat besar, artinya boleh dikatakan tidak ada pembiayaan KPR bersubsidi itu yang tidak laku, yang ada malah melampaui. Permintaannya melebihi dari penawaran yang ada,” jelas Rindu Ismaya
Rindu Ismaya menambahkan, HIK Cibitung masih melihat sektor ini sebagai sektor yang sangat menguntungkan dan memberikan kepastian dalam hal pembayaran kembali.
“Tapi khusus hanya KPR bersubsudi, itu yang pertama. Lalu yang kedua, kita masuk ke yang jangka sangat pendek, ini meng-create laba. Jadi kita memberikan pembiayaan dengan mekanisme bridging,” ungkap Rindu Ismaya
Di tengah tingginya permintaan hunian,kondisinya banyak pengembang atau developer yang membutuhkan dana untuk mematangkan lahan yang sebenarnya sudah memiliki fasilitas.
HIK Bandung memberikan syarat harus punya rekomendasi dari Bank Tabungan Negara (BTN) yang akan memberikan Kredit Yasa Griya atau kredit konsumsi.
“Mereka harus punya dokumen tanah atau mempunyai tanah yang sudah dikategorikan memenuhi syarat dari BTN di mana para developer membutuhkan dana dan jangka waktu untuk menyelesaikan semuanya di bawah satu tahun,” papar Rindu Ismaya
Untuk Program Pembiayaan Kredit Rumah,HIK Bandung fokus kepada pembiayaan Sertifikasi Guru dengan perbaikan kualitas serta pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga tetap dijalankan.
Dengan terjalinnya MoU ini,Asep Saeful Bahri merasa optimis bahwa program BATARU JABAR dan Program Bumi Simpati Asprumas ini akan menjadi solusi mudah bagi para guru dan pengajar dan masyarakat umum.
“Dari target tahap awal kita bangun 5.000 unit,kita baru mencapai 800 unit dengan calon pendaftar sudah mencapai 500 pemohon dan ini terus bertambah,semoga dengan adanya MoU ini kita secepatnya tancap gas mengejar target unit sesuai dengan Targetan pencapaian.” Pungkas Asep.
Supported By :