15 Miliar Anggaran Provinsi Masih Belum Bisa Merubah Alun-Alun Singaparna Sebagai Etalase Ibukota Kabupaten Tasikmalaya Yang Layak Dibanggakan | Semrawut Kumuh Dan Bau

Laporan : Iwan Singadinata

LintasMedia, KABUPATEN TASIKMALAYA – Ibu Kota kabupaten adalah wilayah atau tempat kedudukan pusat pemerintahan dari sebuah kabupaten. Pada sebuah ibu kota kabupaten terdapat Kantor Bupati beserta Perangkat Daerah, Gedung DPRD Kabupaten, Instansi Vertikal (instansi pusat di daerah, seperti Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Mapolres, BPS, BPN), dan infrastruktur perkotaan pada umumnya, adanya alun-alun beserta area publik dan fasilitas umum lainnya yang menjadi etalse kabupaten tersebut.


Bagi sebagian warga masyarakat pada umumnya yang dimaksud ibukota seringkali dibayangkan, mengasyikkan dan sangat nyaman. Namun ternyata tidak semua bayangan tersebut mendekati kebenaran, banyak hal-hal lainnya yang bersifat dan membuat pikiran dan nafas kita dibuat kesal, jijik dan euneuk melihatnya, seperti contoh mengenai sampah yang menumpuk di tepi-tepi jalan dan tercium bau membusuk, tidak disiplinnya para pengguna jalan yang tak tertib, begitu juga para pedagang yang seenaknya berjualan melebihi ruas jalan sehingga menghalangi para pejalan kaki, kendaraan baik roda dua dan roda empat suka menerobos dan melanggar lalu lintas, terutama angkutan kota berhenti tanpa aturan, belum lagi beca, delman seakan-akan jalan raya itu milik mereka.

Dan gambaran diatas yang sekarang tergambar jelas di ibukota kabupaten Tasikmalaya, Singaparna

Singaparna sebagai Ibu kota kabupaten Tasikmalaya, yang dulu sempat mendapat predikat sebagai kota terkotor kedua di Indonesia ini merupakan wajah dari kabupaten Tasikmalaya dan sebagai bukti lemahnya tata kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya.

Lemahnya dan ketidakmampuan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam pengelolaan alun-alun singaparna yang notabene adalah wajah dari kabupaten itu sendiri akhirnya pemerintah provinsi jawa Barat turun tangan langsung dengan menggelontorkan anggaran yang cukup fantastik sebesar 15 miliar untuk merubah wajah kusam singaparna menjadi ibukota yang layak menjadi kebanggaan kabupaten Tasikmalaya.

Pasca revitalisasi besar-besaran yang menelan anggaran fantastik tersebut sempat merubah wajah singaparna yang dulu terkesan kusam, kolot semrawut dan kotor menjadi tempat yang cukup iconik dan menjadi salah satu tujuan warga untuk menikmati kemegahan dan penataan alun-alun singaparna yang tampilannya lebih segar fress dan lebih banyak menyediakan ruang publik.

Seiring perjalanan waktu, ternyata keindahan dan kemegahan alun-alun singaparna tidak bertahan lama, kesemrawutan, sampah dimana-mana,kumuh dan tidak tertib nya arus lalulintas kini terjadi lagi.

Baca Juga : Hari Ini Alun-alun Singaparna Diresmikan Ridwan Kamil,Menjadi Ikon Ibukota kabupaten Tasikmalaya Dan Kebanggaan Jawa Barat

Menurut pemerhati dan tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa walaupun alun – alun dibangun dengan anggaran APBD provinsi yang sangat fantastis dan peresmiannya pun langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil tetap tidak menjadikan alun-alun singaparna sebagai sentral atau etalase kabupaten menjadi lebih baik.

“Sepertinya anggaran yang cukup besar tersebut tetap tak meningkatkan nilai keindahan dan kemegahan infrastruktur yang sudah dibuat,malah semakin kacau balau. Ada sesuatu yang salah terkait pengelolaannya Pemda Tasikmalaya. ” Ucapnya

Menurutnya,bila melihat peran aparat baik dishub maupun kepolisian yang dikhususkan menangani ketertiban berlalu lintas dan perparkiran hanya sebagai hiasan saja,dan tidak memberikan dampak terhadap ketertiban di sekitaran alun-alun singaparna.

Kabid lalu lintas dinas perhubungan yang baru menjabat, Eka Esabara, saat dihubungi penulis di ruang kerjanya pada rabu, (17/04/2024), membenarkan dan mengakui bahwa ketertiban di alun-alun singaparna masih jauh dari kata tertib.

“Kesemrawutan pusat kota Singaparna masih dalam analisa pembenahan, bagaimana penanganannya harus terbaik, karena menyangkut dan merupakan salah satu icon pemerintah kabupaten Tasikmalaya.” Ucapnya.

Oleh karena itu, Eka selanjutnya menambahkan dari berbagai aspek dan sudut pandang Management Lalu lintas hal ini terus menerus dilakukan, agar ketaatan berlalu lintas bagi para pengguna jalan melaksanakan aturan – aturan yang semestinya, yang akhirnya ketertiban dan kesemrawutan kota Singaparna yang banyak dikritisi warga masyarakat berbagai tingkatan, dapat segera teratasi.

Baca Juga : Menanti Revitalisasi Pasar Singaparna Dan Kelanjutan Pasar Cilampunghilir??

Penulis sendiri memberikan informasi, mengenai tempat – tempat parkir, sepanjang jalan dari arah kudang ke pusat kota dan sebaliknya, banyak kendaraan yang diparkir kiri – kanan jalan, sudah bukan lagi rahasia umum, selain jalan sempit rambu – rambu lalu lintas untuk parkir dan dilarang berhenti untuk para pengguna jalan tidak ada. Begitu juga kendaraan pribadi ,angkutan kota, elf seenaknya parkir, berhenti dan parahnya menurunkan dan menaikkan penumpang sembarangan.

Kabid lalin sendiri berjanji akan secepatnya melakukan penertiban dengan segera, terutama perparkiran baik yang ada di pusat kota maupun sepanjang jalan dari arah kudang ke pusat kota dan sebaliknya, mengakhiri tanggapannya.

LintasMedia

 

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif